LEI – Lembaga Ekolabel Indonesia

Manfaat Pasar dari Sertifikasi LEI

Sertifikat CoC LEI memberikan competitive advantage bagi pengusaha ekspor furnitur skala kecil menengah. Menurut Okky pemilik PT. Jawa Furni Lestari, perusahaan furnitur skala menengah yang berlokasi di DI Yogyakarta, “kami menggunakan sertifikasi lacak balak LEI karena memiliki competitive advantage terhadap pasar ekspor. Dari segi produksi lebih mudah karena bahan baku bersertifikat LEI tersedia di Indonesia. Bahan baku bersertifikasi ekolabel yang lain harus mengimpor dulu karena tidak tersedia di Indonesia.”

Beberapa kelompok pembeli telah menerima produk yang bersertifikat COC-LEI sebagai produk yang layak dipercaya. Jaringan pembeli PT. Jawa Furni Lestari di Eropa, Kanada dan Amerika Serikat, telah bersedia membeli furnitur kayu bersertifikat COC-LEI. Di Prancis, Maisons du Monde sebuah jaringan toko yang memiliki 246 toko di Prancis, Spanyol dan Italia telah menyatakan produk furnitur kayu bersertifikat COC-LEI diakui sebagai produk yang baik dan ramah lingkungan melalui pamflet promosi yang menerangkan keberpihakan Maisons du Monde terhadap kelestarian hutan. Sasu\’s Playhouse sebuah jaringan pembeli di Finlandia juga telah bersedia membeli furnitur bersertifikat COC-LEI.

Di Amerika Serikat, jaringan pembeli Pottery Barn sudah bersedia menerima furnitur kayu bersertifikat COC-LEI produksi PT. Jawa Furni Lestari. Pengakuan mengenai furnitur kayu bersertifikat LEI produksi PT. Jawa Furni Lestari juga datang dari Imax Corp (Thrump Home Company), yang menyatakan “Jika besok pagi Lacey Act benar benar diberlakukan untuk produk dari Indonesia, produk dari Jawa Furni sudah sesuai dengan aturan tersebut”.

Perkembangan terakhir, furniture kayu berlogo LEI dari PT. Jawa Furni Lestari telah mendapatkan tawaran dari member TFT untuk pembangunan hotel di Birmingham-UK, dan bisa dikatakan hal ini merupakan pertama kalinya UK menerima produk furnitur kayu yang bersertifikat dengan skema COC lain selain COC-FSC.

Beberapa negara lain seperti Prancis, Dubai, Jepang, Finlandia dan Kanada menunjukkan permintaan yang signifikan atas furnitur kayu berlogo LEI. Jajag Suryoputro dari PT. Jawa Furni Lestari berujar,”Penjualan produk berlogo LEI di dua jaringan toko di Finlandia mencatatkan angka penjualan yang tinggi, dan beberapa jaringan toko besar di Prancis sudah memajang produk furniture kayu yang berlabel COC-LEI.” 

Sementara itu dari industri pulp dan kertas, Aida Greenbury Direktur Sustainability dan Stakeholder Engagement Asia Pulp & Paper (APP) Indonesia menyatakan,”Sikap APP terhadap skema sertifikasi produk, lacak balak dan pengelolaan hutan lestari adalah bahwa kami mendukung dan berusaha untuk merangkul semua tipe skema yang ada. Hal ini berdasarkan keinginan kami untuk selalu memperbaiki sistem dan kebijakan kami, dan juga untuk memberikan apa yang diminta oleh pasar. Sebelum sertifikasi LEI, pabrik-pabrik kami juga telah lulus sertifikasi Ekolabel Indonesia, Eropa, Jepang, FSC dan PEFC. “

Produk-produk kertas APP telah dipasarkan ke 65 negara yang terdiri dari berbagai macam produk kertas, tissue dan kertas daur ulang. Aida Greenbury juga menuturkan bahwa beliau merasa bangga bahwa kriteria dan proses audit LEI ternyata lebih teliti dan ketat dibandingkan dengan skema sertifikasi FSC dan PEFC.

“APP berharap kita bisa memulai memasarkan produk kertas bersertifikat LEI di Jepang, dimana pasarnya telah sangat mendukung serifikasi LEI. Dukungan dari LEI dan para pemangku kepentingan lainnya sangatlah penting untuk bersama-sama mengenalkan, memasarkan dan lebih mengangkat kredibilitas sertifikasi LEI di mata dunia.”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top